Jumat, 25 Juni 2010

Dasar PLC LG



1. Pengenalan Programmable Logic Control (PLC)
Pada awalnya, sistem kontrol industri menggunakan cara konvensional yaitu dengan sistem sambungan menggunakan beberapa komponen seperti timer, relay, counter dan kontaktor.
Generasi selanjutnya, sistem kontrol industri sudah menggunakan mikroprocessor dengan bahasa pemograman assembler.
PLC pertama kali digunakan pada tahun 1960-an, yaitu pada saat tuntutan automatisasi industri semakin besar. Perusahaan yang pertama kali merealisasikan kriteria rancangan PLC adalah General Motors (GM), meskipun hanya berupa sekuensial kontrol, tidak seperti PLC yang dikenal sekarang, mampu menangani pengendalian proses-proses yang kompleks, seperti temperatur, posisi, tekanan. aliran. Bahkan modul – modul dengan kemampuan yang telah dikembangkan lebih lanjut.
Secara definisi, Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu rangkaian microcontrroller yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu CPU, Memory, Data Register, Internal Relay, Infut / Output Counter dan Timer yang terintegrasi dalam satu perangkat.



1.1. Alasan Penggunaan PLC Dalam Industri
- Penghematan komponen seperti timer, relay dan counter
- Tidak memerlukan pekerjaan wiring kabel yang rumit
- Kecepatan respon yang tinggi dan efisiensi
- Mudah untuk modifikasi sistem
- Dapat digunakan untuk sistem yang kompleks (MMI atau HMI) dan dapat dikomunikasikan antar PLC

1.2. Cara Keja PLC
Untuk dapat menggunakan PLC, cukup dengan menghubungkan sensor pada bagian infut device PLC dan alat – alat yang dikontrol pada bagian output device PLC. Kemudian program yang ada dalam PLC akan memproses data dari masukan input device PLC dan output nya akan bekerja sesuai dengan program yang dibuat dan tersimpan di dalam memory PLC.
Peralatan input dapat berupa sensor photo-elektrik, push button dan panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat diterima PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menggerakkan lampu indikator, relai yang menyalakan motor atau perlatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari PLC.
Selain itu, PLC juga menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi – instruksi yang melaksanakan fungsi – fungsi khusus seperti : logika, pewaktuan, sekuensial dan aritmatika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau melalui modul – modul I/O baik analog maupun digital.

1.3 Cara Memprogram PLC
PLC dapat diprogram dengan dua cara yaitu dengan menggunakan Handy Programmer (Consule) atau dengan Personal Computer melalui software khusus. Metoda program menggunakan program yang berbentuk Ladder atau Statement List.

1.4 Perangkat Keras PLC
Sebagai perangkat pengendali proses, PLC mempunyai bagian-bagian penting yang mendukung unjuk kerja sistemnya. Bagian – bagian yaitu adalah :
a. Central Processing Unit (CPU)
b. Memory
c. I / O
d. Power Supply

a. Central Processing Unit (CPU)
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengoperasian dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan dalam memori

b. Memory
Memory yang terdapat pada PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasil - hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya.

c. Input / Output
Setiap input / output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program

d. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi apabila tidak ada supply daya listrik. Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain, sebuah supply daya listrik mengkonversikan supply daya PLN (220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input / output.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar